KUBET – DPR Filipina Makzulkan Wapres Sara Duterte usai Cekcok dengan Presiden

DPR Filipina sepakat memakzulkan Wakil Presiden Sara Duterte menyusul cekcok hingga saling ancam membunuh dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina sepakat memakzulkan Wakil Presiden Sara Duterte pada Rabu (5/2) menyusul cekcok hingga saling ancam membunuh dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr. dalam beberapa waktu terakhir. (Foto: REUTERS/Eloisa Lopez)


Jakarta, CNN Indonesia

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Filipina sepakat memakzulkan Wakil Presiden Sara Duterte pada Rabu (5/2) menyusul cekcok hingga saling ancam membunuh dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr. dalam beberapa waktu terakhir.

Meskipun rincian pemakzulan tidak diungkapkan secara spesifik, pemungutan suara ini menyusul tiga pengaduan yang diajukan pada Desember lalu. Duterte dituduh melakukan berbagai kejahatan, mulai dari penyalahgunaan dana publik secara terang-terangan hingga diduga merencanakan pembunuhan Presiden Ferdinand Marcos Jr.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dengan diajukannya mosi oleh lebih dari sepertiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat, atau sebanyak 215 anggota … mosi ini disetujui,” kata Ketua DPR, Martin Romualdez, kepada para legislator, seperti dikutip AFP.

Nasib Duterte, putri mantan Presiden Rodrigo Duterte, kini berada di Senat Filipina. Setelah mosi pemakzulan disepakati DPR, kini setidaknya dua pertiga dari 24 senator harus mendukung pemakzulan ini demi memecat Sara Duterte dari jabatan.

24 senator Filipina. Agar ia diberhentikan dari jabatannya dan didiskualifikasi dari posisi publik di masa depan, setidaknya dua pertiga dari senator harus mendukung pemakzulan tersebut. Hingga saat ini, jadwal sidang pemakzulan belum ditetapkan.

Pemakzulan ini terjadi hanya beberapa hari sebelum kampanye pemilu paruh waktu resmi dimulai. Pemilu ini diperkirakan akan menjadi ajang pemanasan menuju pemilihan presiden 2028.

Pemakzulan ini berlangsung ketika hubungan antara Duterte dan Marcos kini berada di titik terendah. Koalisi mereka yang dulu kuat kini berubah menjadi perang terbuka di depan publik, dengan berbagai tuduhan liar yang saling dilontarkan, termasuk dugaan ancaman pembunuhan yang masih dalam penyelidikan.

Sebelumnya, Marcos meminta Kongres untuk tidak melanjutkan pemakzulan Duterte yang hanya akan mengalihkan fokus legislatif dari tugas utamanya.

Seorang pejabat Senat mengatakan kepada AFP bahwa Senat diperkirakan akan menerima dokumen pemakzulan sekitar pukul 19.00 waktu setempat.

(rds)


[Gambas:Video CNN]







Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *